Baranti (Humas MAN Sidrap)-Pelaksanaan Upacara memperungati Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2023 dipusatkan di MAN Sidrap khususnya wilayah kerja bagian utara Kementerian Agama Kabupaten Sidrap. Kegiatan ini dikuti oleh seluruh kepala madrasah yang ada di wilayah utara. Pembina upacara yakni Mustari, S.P., M.P. selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha (KASUBAG) Kementerian Agama Kabupaten Sidrap. Pelaksana upacara adalah gabungan guru MAN Sidrap dan MTs. N 1 Sidrap. Kegitan HGN ini yang menjadi spesial adalah tema pakaian upacara kali ini yakni pakaian Adat Bugis.
Pada peringatan HGN kali ini ada berbagai rangkaian acara yakni upacara, pembacaan puisi, persebahan LKBB dan tarian oleh anggota Pramuka MAN Sidrap, dan penyerahan hadiah dari siswa kepada guru berupa nasi tumpeng dan berbagai buket hadiah. Ada 2 guru yang mendapatkan pengharagaan atas prestasinya selama menjadi guru yakni Jumadi, S.Pd. guru MAN Sidrap dan Junaidi Sahar, S.Pd. guru MTs. Negeri 1 Sidrap.
Persebahan siswa berupa pembacaan puisi untuk guru oleh Qurratu Aini siswa kelas XII MIA 1 salah satu peraih juara III lomba membaca puisi se-Kabupaten Sidrap pada acara Pestival Bulan Bahasa. Persembahan selanjutnya adalah LKKB dan tarian-tarian oleh anggota pramuka yang sudah mendapatkan berbagai penghargaan dan juara Tingkat nasional. Persembahan-persembahan tersebut sebagai tanda terima kasih siswa kepada gurunya yang dengan Ikhlas dan sabar dalam mendidik dan mengajar mereka.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian dan prestasi siswa MAN sidrap baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Saya berharap prestasi ini dapat terus di kembangkan sehingga mengarumkan nama madrsah khusunya dan kemeterian Agama pada umumnya”. Ucap Mustari, S.Pd., M.P. disela-sela bincang santai Bersama guru-guru MAN Sidrap.
Tema Hari Guru Nasional 2023 yang diusung Kemenag tahun 2023 adalah “Guru Pembelajar, Bahagia Mengajar”.
Tema tersebut sesuai dengan pidato seragam yang dibacakan Pembina upacara di seluruh naungan Kemterian Agama Repoublik Indonesia. Selain tema HGN juga logo yang desainnya terdiri dari tujuh elemen grafis yang masing-masing memiliki makna.
Arti dan makna logo HGN 2023
- Bunga Tulip
Symbol kasih saying yang tak terhingga, mempresentasikan kasih sayang guru yang mendalam kepada muridnya
- Matahari
Mataharu melambangkan Cahaya atau ilmu, bahwa seorang guru madrasah harus memiliki ilmu yang luas dan dalam.
- Pendidik
Pendidik yang terdiri dari guru dan tenaga kependidikan yang secara Ikhlas mendidik untuk melahirkan generasi-generasi yang unggul, cerdas, dan berpestasi
- Pena
Pena melambangkan kreativitas guru madrasah yang mampu memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan Pendidikan.
Buku jendela ilmu
Buku meupakan media dan sumber informasi untuk menemukan ide-ode segar sehingga menghasilkan inovasi-ivonasi baru sesuai dengan kebutuhan zaman.
- Daun
Daun melambangkan kontribusi guru madrasah yang memiliki dedikasi dan pengabdian yang tulus dalam mengajar dan mendidik
- Gris Zigzat Transformasi
Guru madrasah yaitu kemauan beradaptasi di segala kondisi untuk menjadi guru yang hebat (great teacher)
Haru Guru Nasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 November. Bagaimana sejarahnya?
Menilik Sejarahnya, peringatan HGN bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tanggal 25 November 1945. Tujuan peringatan HGN adalah memberikan penghormatan dan apresiasi kepada guru atas dedikasi mereka dalam pembelajaran kepada peserta didik.
Sejarah Hari Guru Nasional
dilansir dari lama Kemendikbud, sebelum menjadi PGRI pada tahun 1912 organisasi ini masih Bernama PGHB (Persatuan Guru Hindia Belanda). Saat itu, PGHB anggotanya berisikan kepala sekolah, hguru desa, guru bantu, hingga perangkat sekolah lainnya. Lalu pada tahun 1932 PGHB mengubah Namanya menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Ketika itu Belanda sebagai penjajah menolak mencantumkan unsur nama “Indonesia” dalam PGI karena dianggap sebagai ancaman bagi mereka.
Pada jaman penjajahan Jepang, PGI dilarang untuk melakukan aktivitas. Namun pasca proklamasi kemerdekaan, PGI menggelar Kongres Guru Indonesia yang pertama di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 24 – 25 November 1945. Kongres tersebut menghasilkan keputusan untuk menghapuskan perbedaan suku, ras, agama, politik, dan lainnya agar bergabung menjadi Indonesia seutuhnya dalam wadah PGRI. PGRI secara sah kemudian diakui melalui Keputusan Presiden No. 8 Tahun 1994 bersamaan dengan ditetapkannya Hari Guru Nasional.
“Semoga dengan tema HGN Guru Pembelajar Bahagia Mengajar tahun 2023 ini dapat menjadi motivasi dan inovasi guru dalam mendidik anak bangsa menjadi generasi muda penerus estafet kepemimpinan menuju Indonesia maju dan berakhlakul karimah”. harap H. Mukhlis Siri selaku kepala madrsah.
(SW)
Tinggalkan Balasan